POSMETROSUMUT.COM | LABUHANBATU - Masyarakat kampung Tapanuli Desa Sennah Kecamatan Pangkatan, Kabupaten Labuhanbatu, meminta kepada pihak perusahaan PT. Sennah Sembada Maju dan PT. Bilah Estate untuk melakukan penyiraman agar debu jalanan tidak mengganggu kenyamanan masyarakat terutama dalam bidang kesehatan serta kebersihan rumah.
Benerapa warung kecil pun turut menjadi korban debu yang berasal dari material tanah dan batu gunung gajah hasil penimbunan jalan lintas provinsi yang berlubang yang dilakukan oleh PT Sennah Sembada Maju dan PT Bilah Estate.
"Saat mau makan Kami harus menutup jendela dan pintu rumah kami kalau tidak ikutlah debu yang dijalan itu kami makan,“ ucap seorang Ibu rumah tangga yang menjadi korban dari penimbunan jalan tersebut. Jumat (17/8/2023).
Informasi yang berhasil dihimpun banyak para warga yang tidak tahu jalan tersebut ditimbun karena pada saat jalan tersebut ditimbun, sebagain dari mereka pergi mencari berondolan ke kebun untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Dan saat awak media menanyakan siapa yang melakukan penimbunan tersebut salah seorang warga pun menjawab itu dilakukan oleh PT EVAN Group alatnya ku lihat seperti milik PT Sennah gitu ungkap warga yang memberikan keterangan.
Saat dikonfirmasi mengenai penimbunan tersebut kepada Maneger Sennah Sembada Maju, Rafael Banjarnahor dikantornya, beliau memberikan keterangan perihal penimbunan tersebut dan Ia pun membenarkan bahwa mereka lah yang melakukannya. Bapak tersebut pun melanjutkan bahwasanya mereka menimbun jalan lintas provinsi yang ada di Kecamatan Pangkatan dengan menggunakan batu gunung gajah lengkap dengan alat berat nya.
“Ia Pak Kami bekerja sama dengan PT Bilah Estate untuk melakukan penimbunan jalan tersebut menunggu anggaran dari pemerintahan turun dan Kami pun sudah berkoordinasi dengan pemerintahan yang ada di disitu,“ ucap beliau menjelaskan".
Kami saling bantu menyediakan dananya untuk penimbunan jalan Provinsi di kecamatan Pangkatan sebanyak 400 ton dan 200 ton sudah kami timbun dijalan berlubang dan 200 ton nya lagi nanti akan dilakukan lagi kembali imbuh nya kemudian.
Namun disaat awak media menanyakan perihal pertanggungjawaban pihak perusahaan terhadap masyarakat sekitar yang merasa kurang nyaman karena banyaknya debu beliau pun mencoba menangkis dengan berdalih bahwa jalan tersebut sudah berdebu sebelumnya. Awak media pun memberikan jawaban bahwasanya menurut warga yang ada di sekitar tersebut debunya tidak separah sekarang,sontak Pimpinan Perusahaan tersebut pun marah dan langsung menanyakan masyarakat mana yang mengatakan begitu. Awak media pun mencoba memberikan jawaban dengan tenang bahwasanya masyarakat desa Sennah khususnya yang ada di kampung Tapanuli lah yang mengatakan nya dan mereka meminta pertanggungjawaban dari perusahaan yang Bapak Pimpin untuk melakukan penyiraman jika cuaca sedang terik. "Tunggu ya sebentar biar saya telepon dulu kepala desa nya,“ ucap Beliau"
Lalu Beliau pun menghubungi sesorang yang diduga adalah kepala desa Sennah. "Halo Amang uda saya kedatangan tamu ini Firman Sinaga Wartawan Pos Metro Sumut katanya ada komplain terkait penimbunan itu, kira-kira apa bentuk komplain nya Amanguda,“ ucap Beliau dalam percakapan nya dengan seseorang yang diduga adalah kepala Desa Sennah.
Lalu awak media pun menyampaikan pernyataan warga masyarakat desa Sennah agar pihak perusahaan melakukan penyiraman jalan disaat cuaca terik agar abu tidak mengganggu kenyamanan mereka. Beliau memberikan jawaban bahwasanya tidak mungkin Mereka melakukan itu dananya sangat besar. Lalu awak media menyampaikan bagaimana kalau pompa air saja diberikan ke Mereka supaya Mereka dapat melakukan penyiraman jalan. Pak Maneger pun memberikan jawaban tidak mungkin dana nya darimana. Pimpinan Perusahaan tersebut pun mengatakan nanti urusan tersebut satu pintu saja Pak lewat Humas Kami saja dan kalau boleh dikumpulkan masyarakat yang komplain dikantor desa Sennah untuk pertemuan langsung dengan Kami membahas hal ini.
Selanjutnya awak media pun menyampaikan tanggapan dari pihak Perusahaan kepada warga yang menjadi korban. Warga pun merasa sangat kecewa dan menyatakan akan melakukan pemblokiran jalan untuk perusahaan yang terlibat penimbunan tersebut jika Mereka tidak mau bertanggungjawab menyiram jalan ini saat cuaca terik. “Kami akan suruh pulang mobil dari perusahaan Mereka jika jalan ini tidak disiram,“ ucap salah seorang warga yang menjadi korban.
Selanjutnya saat dimintai keterangan lewat Whatsapp kepada Humas PT Sennah Sembada Maju Bapak Irsan Hasibuan SP mengenai pertanggungjawaban dari Perusahaan, beliau mengatakan "Kami hanya berniat membantu masyarakat luas memperbaiki jalan yang rusak parah di beberapa titik dari mulai pangkatan kampung padang. Kami kordinasikan ke pemerintah desa dan pemerintah menyambut baik,“ ucap beliau dalam pesan singkatnya.
Selanjutnya beliau meminta agar Masyarakat membuat surat ke Pemerintahan Desa dan Pemerintahan Kecamatan mengenai hal ini dan beliau juga meminta difotokan kondisi jalan tersebut disaat berdebu, untuk kemudian disampaikan ke Pimpinan Perusahaannya.
Penulis : Firman Sinaga
This post have 0 comments