POSMETROSUMUT.COM|LANGKAT - Puluhan Guru honorer yang mewakili 203 peserta seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) melakukan aksi damai di depan pintu gerbang Polda Sumatera Utara, Rabu (24/1/2024).
Para guru honorer Kabupaten Langkat tersebut didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan dan KontraS Sumatera Utara.
Dalam aksinya, perwakilan guru honorer, Suganda meminta Kapolda Sumatera Utara untuk mengusut tuntas dugaan tindak pidana dalam penerimaan seleksi PPPK guru tahun 2023 lalu.
Yang di duga danya indikasi-indikasi ataupun dugaan-dugaan suap yang dilakukan oleh oknum-oknum yang ada di Kabupaten Langkat serta kejanggalan-kejanggalan yang ada.
Massa aksi damai dalam orasinya mohon agar dapat diusut dugaan aliran dana itu dan meminta juga kejanggalan mal administrasi yang di lakukan oleh pihak-pihak terkait.
Selain melakukan aksi damai, guru honorer didampingi LBH Medan serta Kontras Sumatera Utara, membuat laporan dugaan tindak pidana yang terjadi dalam seleksi PPPK Kabupaten Langkat tahun 2023.
“Kami baru saja membuat laporan ke Kejati (Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara) dan Polda Sumatera Utara,” kata Direktur LBH Medan Irvan Saputra kepada wartawan setelah kembalinya dari Poldasu.
“Kami meminta Kejati untuk menindaklanjuti dugaan tindak pidana korupsi seleksi P3K (PPPK) Kabupaten Langkat. Kami minta Plt Bupati, Kepala Dinas dan BKD untuk diperiksa terkait dugaan tindak pidana korupsi yang ada di seleksi P3K Langkat tersebut". Ujarnya
Bergulirnya kasus tidak kepercayaan pengumuman pernyataan lulus P3K kabupaten Langkat tahun 2023 akan terus berlanjut sampai ada titik terang atas pengumuman yang mencantumkan nilai SKKT terhadap calon yang lulus,” katanya mengakhiri.
Penulis : Roby Tarigan
This post have 0 comments