POSMETROSUMUT.COM | TOBA - Tenaga Honorer Petugas Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Toba Kini harus Menerima Pemotongan 500 ribu "Uang Makan atau Tambahan Biaya Penahan Daya Tahan Tubuh" di Penerimaan Gaji Bulan Mei tahun 2024. Diketahui Sebanyak 103 Tenaga Honorer Petugas Kebersihan menurut Dokumen Pelaksanaan Anggaran 2024 Lindup Toba Versi Bendahara dan Kasubbag Program, berbeda Hal yang dikonfirmasi ke Pihak Kabid berbeda Data Jumlah Honorer Petugas Kebersihan 106.
Adapun Honorer Kebersihan diantaranya Supir Truk Sampah, Pengendara Kendaraan roda tiga dan Petugas Kebersihan hanya harus menerima "Gaji Satu Juta Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah(1.250.000) dibulan Mei tanpa disertai Lima Ratus Ribu Rupiah(500.000)Biaya PDTT", seharusnya menerima Utuh Satu Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah(1.750.000) penggajian bulan Mei 2024. (Selasa 11 juni 2024)
Salah satu Honorer Kebersihan Lindup Toba ST menyampaikan Kekecewaannya kepada Ketua Pro Jurnalismedia Siber Toba Berlin Yebe Marpaung. Saya merasa keberatan harus menerima Gaji bulan mei 2024 hanya satu Juta dua ratus lima puluh ribu rupiah. Bayangkan dengan pekerjaan kami yang Memungut Sampah setiap hari,berjemur dimatahari panas teriknya,ucap ST.
Kami kecewa digroup Wa Group Wa Pejuang Kebersihan DLH Toba yang berjumlah 99 orang tidak ada yang berani mengatakan, Mengapa Kami hanya terima Gaji segitu,namun kami disuruh sudah tanda tangan Pengajuan Gaji dan Ekstra makan atau Puding namanya pak! Tolonglah Pak Berlin Yebe, Bantu kami rakyat yang sudah susah ini, rakyat yang bersentuhan Sampah ini,tutup ST(senin 10 juni 2024)
Esok harinya, Selasa 11 juni 2024 Salah satu Honorer Petugas Kebersihan TM saat dikonfirmasi menambahkan, Betul Pak Berlin Mengenai Pemotongan 500 ribu yang Dalam hati kecil sebagai bawahan kami hanya bisa menerima Pasrah saja. Memang sudah dikatakan Satu minggu sebelum gajian sudah dikabari,namun saja itukan membuat kami terkaget bahwa tidak menerima secara full gaji dan puding atau makan,tegasnya.
Pihak Kantor memang sudah informasikan akan dibulan mendatang,namun itukan baru sebatas Omong-omong saja,apalah daya kami,tutupnya.
Ketua PJS Toba Berlin Yebe didampingi pengurus Yosua Napitupulu dan Rahmat Samosir mendatangani Kantor Lindup Toba Pukul 9 pagi (selasa,11/06/2024) Saat konfirmasi ke Bendahara Lindup Toba Lasmauli Sinambela dan ditemani Rina.R Sitorus Kasubbag Program membenarkan Adanya Pemotongan tersebut, kami sudah melaksanakan berdasarkan "Dokumen Pelaksanaan Anggaran(DPA) 2024". Untuk PPTK sendiri Ibu Rina Sondang Lumbantoruan selaku Kabid Persampahan Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup (PPLB3PP), tentu Beliaulah sudah menganggarkan ke sistem penganggaran, jadi ada salah penganggaran saat pengajuan kesistem, itukan "Biaya Penahan Daya Tahan Tubuh" sebesar 500 ribu akan diterima nantinya dibulan Juli 2024 atau istilahnya di Rapel, Kalau ditotal sebanyak 103 honorer jumlah uangnya Lima puluh satu juta lima ratus ribu rupiah (51.500.000)ucap Lasmauli.
Kabid PPLB3PP Rina Sondang SP saat dijumpai pukul 2 siang dan bersedia dikonfirmasi mengatakan, Sebagai "Kabid PPLB3PP dan PPTK" Saya Salah Menginput Data untuk Penambahan Biaya PDTB sebesar 500 ribu, dan Juga Sistem Penginputan dari Kementrian berubah-berubah. Jadi DPA yang kami masukkan untuk 2024 akibatnya harus dirapel dengan penerimaan sisa yang 500 ribu akan dibayarkan dibulan juli mendatang,ujarnya.
Saat dikonfirmasi Apakah Ibu sebagai Kabid, khususnya dibidang Untuk Kesejahteraan atau Biaya Makan, yang susah payah diperjuangkan di Penganggaran Dprd Toba, Layak dikatakan Human Error?
Dijawabnya, "Saya salah menginput kesistem", itu saja Pak yang bisa saya jawab,namun kami pastikan Bulan juli 2024 Honorer Petugas Kebersihan akan menerima selayaknya seperti biasa,ujarnya.
Pantauan Dihari yang sama, terhitung pukul 10.57 dan Pukul 10.59 saat dikonfirmasi, Via Whatsapp tidak kunjung dijawab dan juga Telepon, hingga berita ini dinaikkan Tidak kunjung ada jawaban.
Berlin Yebe Marpaung selaku Ketua PJS Toba_ Menyayangkan Akan Kejadian akan Pemotongan 500 ribu setiap Honorer kebersihan yang berjumlah 103 (Rabu/12/06/2024). Bayangkan saja Pekerjaan yang "Bersentuhan langsung Sampah dari Masyarakat seluruh Toba" hanya menerima Gaji Sejuta dua ratus lima puluh ribu rupiah, dimana logikanya? Itu Kadis Lindup Apa Tutup Mata? Apakah Bagian "Kesejahteraan" yang sulit diperjuangkan Bisa Salah Input oleh Staffnya? Hingga hari ini Rabu pukul 10 pagi tidak juga Ada Jawaban Kadis Lindup Rajaipan Sinurat.
Ini Namanya sudah Menyalahgunakan Wewenang, Anggaran itu Sudah Diajukan untuk 1 Tahun, massa Human Error! Ini Perlu Klarifikasi dari Kadis Lindup Rajaipan Sinurat!
"Agar disikapi Kabid yang membidanginya, jangan diam saja! Sepengetahuan saya berdasarkan informasi dari para ASN, bisanya bagian SPPD yang dipotong atau Kegiatan Rutin lainnya, Kalau untuk "Kesejahteraan" dipotong Itu Tidak Manusiawi. Alasan yang diberikan Human Errror oleh Kabid dan jajaran Tidak Masuk Logika. Bapak Rajaipan Sinurat Harus Tegas Klarifikasi Pemotongan anggaran itu Kabid yang sepele memotong Anggaran, tutup Berlin.
Penulis: BM / Red
This post have 0 comments